yfen.org

yfen.org

Kategori:

Berita Film

Joker, Film Rating Dewasa Terlaris Kalahkan Deadpool

by admin November 1, 2019
Joker, Film Rating Dewasa Terlaris Kalahkan Deadpool

(CNNindonesia) – Jakarta, CNN Indonesia — Warner Bros menyebut Joker sukses meraup pendapatan senilai US$788 juta di box office seluruh dunia dan berhasil mengalahkan Deadpool yang menghasilkan US$783 juta ketika dirilis 2016 lalu. Artinya, film besutan Todd Philips ini menjadi film rating dewasa terlaris sepanjang masa.

Aktor utama film Deadpool, Ryan Reynolds, sampai mengucapkan selamat atas keberhasilan film yang dibintangi Joaquin Phoenix melalui akun Twitter miliknya.

(sumber: CNNindonesia)

“Ini adalah unggahan ucapan selamat untuk film rating-R (restricted atau terbatas),” cuit @VancityReynolds pada Jumat (25/10).

Analis media dari Comscore (SCOR) Paul Degarabedian mengatakan meski mengusung alur cerita yang cukup kontroversial, namun Joker secara mengejutkan telah sukses di pasaran film global.

“Kesuksesan Joker sangat mengejutkan walaupun film ini menuai kontroversi seperti alur cerita yang mengangkat masalah yang suram, namun berhasil memecahkan rekor,” kata Degarabedian kepada jurnalis CNN.com.

Joker menceritakan kisah Arthur (Joaquin Phoenix), seorang komedian gagal yang menjadi penjahat psikopat akibat diskriminasi sosial dan pengaruh permasalahan mental yang ia derita.

Film yang jadi bagian dari semesta DC Comics ini merupakan produksi lepasan dari seri Batman. Usai tayang perdana di Venice Film festival, Joker mendapat sambutan hangat dari para penonton dan kritikus film.

November 1, 2019

Tuai Kritik, ‘Yoda’ Bela ‘Star Wars: The Last Jedi’

by admin November 1, 2019
Tuai Kritik, ‘Yoda’ Bela ‘Star Wars: The Last Jedi’

(CNNindonesia) – Jakarta, CNN Indonesia — Aktor Frank Oz yang menyulih suara karakter Yoda membela trilogi ketiga Star Wars dari kritikan sejumlah penggemar. Film yang menuai banyak kontra adalah Star Wars: The Last Jedi (2017).

“Saya suka film itu. Semua orang yang tidak menyukai hal-hal Jedi ini adalah omong kosong,” kata Oz seperti dilansir NME.

Star Wars: The Last Jedi merupakan salah satu film yang kontroversial. Banyak penggemar yang tidak suka, meski sejumlah kritikus memuji film yang disutradarai Rian Johnson ini.

Beberapa fan yang mengungkapkan pendapat tentang bagaimana seharusnya alur cerita Star Wars: The Last Jedi berjalan. Namun bagi Oz, tak semua film dibuat untuk memenuhi keinginan penggemar.

“Ini tentang ekspektasi. Film ini tidak memenuhi ekspektasi mereka. Tetapi sebagai pembuat film, kami di sini bukan untuk memenuhi harapan orang,” katanya.

Secara garis besar Star Wars: The Last Jedi bercerita tentang perlawanan kelompok Resistance melawan Supreme Leader Snoke yang mencoba menguasai galaksi. Perlawanan tidak mudah karena Resistance dalam keadaan terpuruk.

Di tengah pertempuran di mana Resistance sudah hampir kalah, seketika datang Luke Skywalker (Mark Hamill) yang menolong. Hal itu bersamaan dengan Rey (Daisy Ridley) mengevakuasi Resistance yang selamat dengan kapal Millennium Falcon.

Terlepas dari kritik, Star Wars: The Last Jedi tetap berhasil meraih untung besar. Film yang diproduksi dengan bujet US$317 juta ini meraup pendapatan sebesar US$1,3 miliar. (adp/rea)

November 1, 2019

Sudah Jalani Syuting, HBO Batalkan Prekuel ‘Game of Thrones’

by admin November 1, 2019
Sudah Jalani Syuting, HBO Batalkan Prekuel ‘Game of Thrones’

(CNNindonesia) – Jakarta, CNN Indonesia — Penggemar Game of Thrones nampaknya akan bersedih. Kanal televisi HBO membatalkan prekuel serial Game of Thrones yang bertajuk The Long Night.

Melansir Entertainment Weekly, kabar HBO membatalkan prekuel tersebut sudah diketahui sejak pekan lalu. Namun sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari HBO.

Pembatalan The Long Night diputuskan setelah mereka syuting episode pertama di kawasan Irlandia Utara awal tahun ini. Salah satu aktris yang terlibat dalam prekuel ini adalah Naomi Watts.

Sebelumnya, media lokal setempat mengungkapkan syuting sudah berlangsung di wilayah-wilayah terpencil di bagian Co Down dan Pantai Utara. Sementara, persiapan syuting bagian lain mengambil tempat di Belfast, di bawah naungan Titanic Studios.

The Long Night memiliki cerita yang sangat menarik dan berkaitan dengan Game of Thrones. Serial yang digarap oleh George R.R. Martin bersama Jane Goldman ini mencatat akhir masa Age of Heroes.

Masa itu merupakan salah satu periode dalam sejarah Westeros, benua di mana kisah Game of Thrones berlangsung. Pada Age of Heroes muncul tokoh legendaris seperti Bran the Builder dan Lann the Clever, pencetus keluarga Stark dan Lannister.

Martin sebelumnya mengatakan kepada Entertainment Weekly bahwa ‘Westeros adalah tempat yang sangat berbeda’ dalam prekuelnya. Tepatnya, berbeda dari apa yang telah akrab dilihat oleh para penggemar Game of Thrones.

Meski begitu, HBO belum memberikan judul resmi untuk prekuel tersebut. Mereka juga tidak diketahui mengkonfirmasi judul The Long Night yang disampaikan oleh Martin.

Pembatalan prekuel ini nampaknya tidak menjadi masalah bagi semesta Game of Thrones. Pasalnya Martin masih memiliki empat cerita berbeda yang berkaitan dengan Game of Thrones, salah satunya tentang klan Targaryen. (adp/rea)

November 1, 2019

Review Film: ‘Zombieland: Double Tap’

by admin November 1, 2019
Review Film: ‘Zombieland: Double Tap’

(CNNindonesia) – Jakarta, CNN Indonesia — Penantian selama 10 tahun untuk sekuel Zombieland sedikit terbayar melalui Zombieland: Double Tap. ‘Keluarga’ nyentrik yang beranggotakan Columbus, Tallahessee, Wichita dan Little Rock ini kembali dengan memberikan sensasi baru kepada penonton, termasuk saya.

Zombieland: Double Tap menceritakan kisah keluarga unik tersebut yang akhirnya tiba di Gedung Putih usai bertahun-tahun hidup di jalan melawan zombie. ‘Kestabilan’ hidup di Gedung Putih membuat Columbus dan Tallahesse ingin menetap di sana serta menikmati hal-hal kecil bersama Wichita serta Little Rock.

Namun ternyata Wichita dan Little Rock punya keinginan lain serta konflik batin tersendiri. Mereka memutuskan keluar dari Gedung Putih dan kembali ke jalanan.

Permasalahan dimulai ketika Little Rock lebih memilih untuk bersama seorang pria asing yang bertahan hidup hanya dengan gitar dan ganja di tengah serangan para zombie.

Dari keempat pemeran utama Zombieland memang hanya Little Rock (Abigail Breslin) yang terlihat berubah. Columbus (Woody Harrelson), Tallahassee (Jesse Eisenberg) dan Wichita (Emma Stone) terlihat sama seperti pada film pertama, baik dalam penampilan dan karakter.

Namun, perubahan itu sejalan dengan alur cerita serta karakter Little Rock dalam Zombieland: Double Tap. Ia mulai menunjukkan karakter anak remaja normal seperti melawan, ingin menemukan jati diri, dan berkumpul dengan anak-anak seumuran. Hal itu yang membuat Little Rock memilih untuk kabur dari ‘rumah’.

Foto: dok Sony Pictures

Zombieland: Double Tap menawarkan keseruan berbeda dibandingkan seri pertama. Zombieland 10 tahun lalu menampilkan ketegangan dan perjuangan tiap pribadi melawan zombie yang akhirnya membuat Columbus, Tallahassee bisa bersama dengan Wichita dan Little Rock.

Sementara itu, sekuel film tersebut lebih banyak menampilkan permasalahan pribadi para tokoh atau bisa dibilang lebih banyak drama dibandingkan aksi.

Kendati demikian, bukan berarti Zombieland 2 tak seseru pendahulunya. Karakter baru seperti Nevada (Rosario Dawson), Madison (Zoey Deutch), Berkeley (Avan Jogia), Albuqueque (Luke Wilson) dan Flagstaff (Thomas Middleditch) menambah bumbu yang membuat film ini layak ditonton.

Karakter Madison dalam Zombieland 2 ini bahkan bisa dibilang lebih menarik perhatian dibandingkan Wichita yang sebelumnya menjadi ‘primadona’ dalam Zombieland pertama.

Selain itu, penonton juga dihibur dengan humor-humor gelap (dark humour) di sepanjang film. Naskah Zombieland: Double Tap ditulis Paul Wenick dan Rhett Reese, penulis film Deadpool.

Meski seru, saya tetap menyayangkan zombie yang tak banyak mendapat porsi dalam Zombieland: Double Tap. Padahal, film ini memberikan adegan pembuka spektakuler yang tak boleh dilewatkan.

Dalam narasi yang disampaikan karakter Tallahassee, ia menjelaskan bahwa zombie saat ini sudah berubah dan beragam. Penjelasan tersebut secara tak langsung membuat saya mengantisipasi adegan menegangkan melawan zombie.

Namun sayang, antisipasi itu harus saya telan sendiri karena memang Zombieland: Double Tap lebih fokus pada permasalahan pribadi para tokoh.

Oleh sebab itu, penonton sebaiknya menonton Zombieland pertama terlebih dahulu sebelum menyaksikan Zombieland: Double Tap sehingga keseruan aksi dan drama bisa saling melengkapi.

Penonton juga dianjurkan masuk bioskop tepat waktu agar tak melewatkan adegan pembukaan Zombieland: Double Tap yang luar biasa namun mungkin sulit diterima oleh perut dan kepala sekelompok orang.

Di akhir film, jangan keburu beranjak. Zombieland: Double Tap memiliki beberapa post-credit scene yang sayang untuk dilewatkan.

Zombieland: Double Tap yang tayang sejak 23 Oktober ini masih bisa disaksikan di seluruh jaringan bioskop Indonesia. (chri/rea)

November 1, 2019

‘House of the Dragon’, Prekuel Game of Thrones soal Targaryen

by admin November 1, 2019
‘House of the Dragon’, Prekuel Game of Thrones soal Targaryen

(CNNindonesia) – Jakarta, CNN Indonesia — Penggemar Game of Thrones tak perlu sedih usai prekuel yang bertajuk The Long Night dibatalkan. Pasalnya HBO memastikan akan menggarap prekuel lain bertajuk House of the Dragon.

Kabar itu disampaikan HBO lewat akun Twitter resmi Game of Thrones. Akun tersebut mengunggah poster House of the Dargon dengan penjelasan singkat.

“Serial ini dibuat bersama oleh George R.R. Martin dan Ryan Condal. Miguel Sapochnick akan bekerja sama dengan Condal sebagai eksekutif produser dan menyutradarai episode pertama serta beberapa episode. Condal akan menulis naskah,” tulis akun @GameOfThrones.

Sapochnikck bukanlah orang baru di serial Game of Thrones, sebelumnya ia menyutradarai beberapa episode yang menampilkan banyak adegan perang. Sementara, Condal belum pernah terlibat dalam serial Game of Thrones sebelumnya.

Prekuel ini diadaptasi dari novel bertajuk Fire & Blood (2018) karya Martin. Secara keseluruhan buku tersebut bercerita tentang klan Targaryen yang merupakan salah satu klan tertua.

sumber: Dok. HBO Asia

“Kami ingin mengekplorasi lebih jauh asal mula House Targaryen dan awal terbentuknya Westeros bersama Miguel, Ryan dan George,” kata President Programming HBO Casey Bloys berdasarkan rilis yang diterima CNNIndonesia.com.

Melansir Entertainment Weekly, House of the Dragon bercerita tentang perang saudara klan Targaryen. Kisah ini sendiri sempat beberapa kali dibahas dalam serial Game of Thrones, tepatnya pada musim kelima.

Kala itu Shireen Baratheon bercerita kepada ayahnya, Stannis Baratheon, sedang membaca buku bertajuk The Dance of Dragons. Buku tersebut mengisahkan peperangan antara Rhaenyra Targaryen dengan adik tirinya, Aegon II Targaryen.

Saat itu Rhaenyra bertakhta di benua Westeros, tempat di mana Game of Thrones berlangsung, setelah ayahnya yang bernama Viserys I Targaryen meninggal. Ia adalah menjadi ratu pertama di Westeros.

Sementara, Aegon II merasa memiliki hak untuk menjadi raja sehingga meminta Rhaenyra turun takhta. Jelas Rhaenyra tidak terima sehingga terjadi perang saudara, peristiwa ini disebut The Dance of Dragons.

Perang tersebut dianggap sebagai sebagai salah satu penyebab klan Targaryen hampir punah, sementara . Juga menjadi salah satu penyebab naga yang biasa ditunggangi klan Targaryen punah.

Entertainment Weekly menjelaskan House of the Dragon akan memiliki 10 episode. Namun HBO belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah episode. (adp/rea)

November 1, 2019

‘The Mandalorian’, Kisah Pembunuh Bayaran dari Seri Star Wars

by admin November 1, 2019
‘The Mandalorian’, Kisah Pembunuh Bayaran dari Seri Star Wars

(CNNindonesia) – Jakarta, CNN Indonesia — Kanal YouTube Star Wars merilis trailer terbaru serial bertajuk The Mandalorian. Serial ini merupakan lepasan dari seri film Star Wars yang akan tayang di layanan streaming Disney+.

Trailer yang berdurasi kurang dari dua menit ini dibuka dengan helm stromtrooper yang bertebaran. Beberapa helm berlumur darah terlihat tertancap di tombak.

Adegan tersebut diiringi narasi yang membahas kehidupan di semesta Star Wars. Latar waktu The Mandalorian diambil lima tahun setelah Star Wars: Return of The Jedi (1983).

“Mereka bilang kamu akan datang. Mereka bilang kamu yang terbaik di Parsec. Apakah kamu setuju?” kata salah satu karakter pada Mandalorian yang diperankan Pedro Pascal.

Trailer dilanjutkan dengan adegan Mandalorian yang jago berkelahi, baik dengan blaster atau pun tangan kosong. Ia diperlihatkan selalu berhasil mengalahkan lawan-lawannya.

Mandalorian diceritakan sebagai pembunuh bayaran independen. Ia beroperasi di galaksi di luar jangkauan New Republic. Pada film Star Wars: The Force Awaken New Republic bernama First Order.

Serial ini dijadwalkan tayang pada 12 November mendatang, bertepatan dengan perilisan Disney+. Musim pertama The Mandalorian akan terdiri dari delapan episode.

The Mandalorian disutradarai oleh Jon Favreau yang sebelumnya menyutradarai Iron Man (2008), Iron Man 2 (2010) dan The Lion King (2019). Selain itu ia juga berperan sebagai kreator, penulis naskah dan eksekutif produser. (adp/rea)

November 1, 2019

“Living With Yourself”, Usaha Berdamai dengan Diri Sendiri dalam Bingkai Komedi yang Menggelitik

by admin November 1, 2019
“Living With Yourself”, Usaha Berdamai dengan Diri Sendiri dalam Bingkai Komedi yang Menggelitik

(Kompasiana) – Eits, salah. Maksudnya yang berperan jadi Ant-Man di MCU jadi 2 sosok berbeda tapi sama di serial ini, heuheuheu..

Adalah Living With Yourself, serial terbaru Netflix berjumlah 8 episode yang akan saya ulas pada tulisan kali ini. Masuk ke dalam kolom trending di platform Netflix sekaligus mendapatkan rating cukup baik di rotten tomatoes, serial yang masing-masing episodenya hanya sekitar 20-30 menit ini lantas menjadi serial yang paling banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.

Tomatometer sebesar 84% certified fresh dan audience score sebesar 88% tentu sudah sedikit memberikan gambaran bagaimana ‘asiknya’ serial ini untuk ditonton.

Living With Yourself bercerita tentang seorang pria bernama Miles (Paul Rudd) yang mengalami stagnasi dalam kehidupannya, baik itu dalam pekerjaannya maupun hubungannya dengan sang istri, Kate (Aisling Bea).
Miles butuh sesuatu untuk meroketkan kembali semangatnya yang telah lama pudar, entah karena apa.

Percakapannya dengan rekan kerjanya, Dan (Desmin Borges) di suatu rapat kerja, menuntunnya pada sebuah rekomendasi tempat spa yang mampu membuat pengunjungnya segar kembali.

Bahkan bukan hanya segar, spa eksklusif seharga 50 ribu USD tersebut bahkan mampu membuat hidup seseorang jauh lebih baik dari segala aspek. Seakan tubuh lamanya telah dibuang.

sumber: netflix

Menggunakan semua uang tabungan tanpa sepengetahuan sang istri, Miles pun akhirnya berangkat ke tempat spa tersebut. Harapan akan tubuh baru yang segar dan penuh semangat pun akhirnya muncul sepulangnya dari tempat spa tersebut.

Miles yang sebelumnya datar, kini jauh lebih atraktif, memiliki rencana kerja yang visioner, hingga mampu melayani Kate dengan perhatian yang tak pernah dimunculkannya sebelumnya.

Konflik kemudian muncul kala Miles bertemu dengan Miles lainnya di rumah yang sama. Tersadar bahwa salah satunya adalah hasil kloning dari instalasi spa yang ternyata bukan tempat spa biasa.
Mereka pun pada akhirnya tak hanya berusaha untuk saling menerima namun juga berusaha saling mengeliminasi satu sama lain. Semakin complicated kala masalah double diri sendiri ini juga dibarengi dengan masalah lainnya seputar kesetiaan, infertilitas dan perjalanan karir.

Lantas, bagaimana cara Miles asli dalam menghadapi si Miles kloningan ini? Rasanya, tak perlu spoiling terlalu jauh karena akan mengurangi esensi menyaksikan serial ini.

Living With Yourself pada dasarnya membawa unsur sci-fi lewat narasi kloning, di mana hal ini juga menjadi science invention yang sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra terkait efek sampingnya.
Namun jika dalam film sci-fi lainnya selalu dikaitkan dengan narasi gelap, maka dalam serial ini isu kloning dibawakan dengan komedi jenaka yang mampu mengocok perut.

Mungkin film komedi Multiplicity di tahun 1996 bisa menjadi perbandingannya, meskipun narasinya sendiri sangat jauh berbeda dengan serial ini.

Unsur jenaka pertama tentu datang dari pusat kloning yang alih-alih digambarkan sebagai laboratorium canggih, justru hadir dalam kamuflase berbentuk layanan spa.

November 1, 2019

Ilmu Sihir Dikalahkan Kebaikan dan Persahabatan dalam “The Snow Queen: Mirror Lands”

by admin November 1, 2019
Ilmu Sihir Dikalahkan Kebaikan dan Persahabatan dalam “The Snow Queen: Mirror Lands”

(Kompasiana) – Film dongeng ini berkisah tentang seorang raja King Harald yang sangat memuja teknologi tetapi anti sihir, hampir kehilangan keluarganya akibat kejahatan yang dilakukan Ratu Salju (Olga Zubkova).

Untunglah sang raja berhasil menemukan cara untuk mengalahkan ilmu sihir, dengan cara menggiring semua pemilik ilmu sihir ke tempat jebakan yang disebut Negeri Cermin (Mirror Lands). Akibatnya para penguasa ilmu sihir tidak dapat keluar dari Negeri Cermin, termasuk orang tua dan adik Gerda, yang bernama Kay.

Gerda (Lina Ivanova) salah satu anak dari keluarga para penyihir namun dia satu-satunya yang tidak mempunyai ilmu sihir. Dia menjadi satu-satunya harapan untuk membawa keluar keluarganya dari Negeri Cermin. Dari petualangannya, Gerda menemukan kekuatan lain berupa kebaikan dan persahabatan yang berhasil mengatasi kekuatan sang raja.

Film animasi Rusia ini menyuguhkan kisah petualangan Gerda bersama kaum troll, bajak laut dan Ratu Salju. Pertama-tama, Gerda harus menundukkan raja Negeri Troll, Arrog yang akhirnya memberikan artifak antik yang dapat mentransformasi air dari danau Gao untuk membuka pintu Negeri Cermin.

(sumber: netflix)

Setelah menyelamatkan Rollan dari kematian, Gerda dan Rollan bersama para bajak laut berupaya memasuki istana yang dijaga ketat oleh pasukan raja. Namun berhasil ditangkap oleh raja Harald dan dipenjarakan.

Untungnya banyak pihak senang menolong Gerda, kali ini pangeran Anders, putra raja Harald berhasil membebaskan Gerda dari penjara. Anders menyadari dirinya juga tergolong penyihir, akhirnya masuk ke Negeri Cermin sebagai langkah protes terhadap kebijakan ayahnya.

Bagaimana akhir kisah dongeng ini? Agar tulisan ini tidak menjadi spoiler, lebih baik berhenti disini. Prinsipnya kebaikan dan persahabatan mampu mengalahkan ilmu sihir. Persahabatan Gerda dengan kaum Troll, pangeran Anders, para bajak laut bahkan Ratu Salju, yang akhirnya mampu membebaskan keluarganya dan semua penyihir dari Negeri Cermin.

Pesan yang ingin disampaikan melalui film ini adalah agar setiap mahluk tidak semena-mena mengandalkan kekuatannya (ilmu sihir) untuk mencelakai mahluk lain. Sikap yang baik dan bersahabat justru merupakan kekuatan yang lebih hebat daripada ilmu-ilmu yang bersifat negatif.

Film ini merupakan serial ke empat dari serial The Snow Queen, yang diawali oleh “The Snow Queen” (2012), “The Snow Queen 2 / The Snow King” (2014), dan “The Snow Queen 3: Fire and Ice” (2016).

Film “The Snow Queen: Mirror Lands” sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia kelompok studio CGV sejak 8 November 2019, dengan rating untuk semua umur. Film animasi yang dibuat dengan teknologi yang bagus dan alur cerita yang menarik, sangat tepat ditonton oleh anak-anak. Khususnya, agar anak-anak memahami pentingnya bersosialisasi dengan siapa saja dan senang saling menolong. Selamat menonton !

November 1, 2019

“The Addams Family”, Kisah Keluarga Eksentrik yang Terpinggirkan

by admin November 1, 2019
“The Addams Family”, Kisah Keluarga Eksentrik yang Terpinggirkan

(Kompasiana) – Film animasi ini diangkat dari komik satir Amerika karya Charles Addams (1938), tentang keluarga Addams yang sangat eksentrik, bahkan cenderung aneh dan menyeramkan. Mereka adalah Morticia (Charlize Theron), Gomez Addams (Oscar Isaac) dengan seorang putri Wednesday (Chloe Grace Moretz) dan seorang putra Pugsley (Finn Wolfhard).

Masih ditambah keunikan Uncle Fester (Nick Kroll), nenek, kepala pelayan Lurch dan Aristolie sebuah oktopus mainan Pugsley, serta Thing sebuah tangan yang selalu mengikuti.

Film diawali dengan adegan pernikahan Morticia dan Gomez Addams, yang terpaksa harus melarikan diri karena diusir oleh warga lainnya, karena dianggap aneh dan menyeramkan. Untunglah keluarga ini berhasil menemukan sebuah rumah bekas rumah sakit jiwa di perbukitan yang letaknya sangat jauh dari warga sekitarnya.

Kepala pelayan yang setia dan pandai bermain musik, Lurch, mendapat tugas menyebarkan debu (bukan membersihkan debu) ke dalam rumah, agar kondisi rumah makin menyeramkan. Intinya, keluarga Addams melakukan kebalikan dari pakem keluarga normal.

(sumber: netflix)

Seorang pembawa acara televisi Margaux sedang mempromosikan perumahan baru yang berlokasi di kaki bukit. Pembangunan perumahan ini mengakibatkan hilangnya kabut yang menutupi rumah keluarga Addams. Bersamaan dengan peristiwa ini, Wednesday juga ingin masuk sekolah umum dan terjadilah perselisihan dengan pelajar lainnya, akibat Wednesday membela putri Margaux yang sering di bully teman-temannya.

Wednesday banyak berubah sejak masuk sekolah umum, mengenal warna lain selain hitam yang selama ini dikenalnya, sebaliknya temannya mulai tertarik dengan riasan serba hitam. Perubahan-perubahan ini merupakan kekawatiran bagi Morticia.

Bagaimana akhir kisah keluarga Addams ini? Agar tulisan ini tidak menjadi spoiler, lebih baik berhenti disini. Prinsipnya kebaikan dan persahabatan Wednesday mampu mengalahkan kesombongan Margaux yang dengan pengaruh media sosial berusaha mempengaruhi warga untuk “kembali” mengusir keluarga Addams.

Pesan yang ingin disampaikan melalui film ini adalah agar setiap mahluk mau hidup bersama dengan toleransi yang tinggi, saling menghormati hak individu masing-masing dan tidak mudah terprovokasi oleh hasutan siapapun. Normal itu relatif. Perbedaan bukan hal yang harus dihindari, namun harus dihargai. Siapapun harus sanggup hidup berdampingan, dengan selalu menjunjung tinggi toleransi.

Kisah keluarga Addams pernah menjadi serial televisi (1964-1966), pernah dibuat versi layar lebarnya pada 1991 (“The Addams Family”), 1993 (“Addams Family Values”) dan 1998 (“Addams Family Reunion”) dan yang sekarang adalah versi animasinya. Rencananya, pada 2021 akan muncul “The Addams Family 2” versi animasi.

November 1, 2019
  • 1
  • 2
  • 3

Categories

  • Artis Hollywood
  • Berita Film
  • Bioskop

Postingan populer

  • 13 Tahun “Children of Men”, Cerita Distopia dan Narasi Sosial Politik yang Tak Lekang Oleh Waktu

  • Benarkah Kaisar Palpatine Kembali Hadir dalam “Star Wars IX: Rise of Skywalker”?

  • Review Film “Hustlers”

  • “The Wife”, Sebuah Pesan Klasik di Balik Perlunya Pengakuan dalam Dunia Kepenulisan

  • Film Indonesia Underrated yang Sebenarnya Memiliki Makna Mendalam

Tulisan Terbaru

  • “Jumanji: The Next Level”, Upaya Penyelamatan Diri dari Permainan Maut

    December 6, 2019
  • “Darah Daging”, Aksi Perampokan dengan Sisipan Drama Keluarga yang Menyentuh

    December 6, 2019
  • Festival Film Bandung 2019 dari Parahyangan Convention Hall

    December 2, 2019

yfen.org @2019 - All Right Reserved.